Menjelajahi Semesta dan Jejak Walisongo: UIN Walisongo Semarang Jadi Destinasi Wisata Edukasi di Jawa Tengah

Table of Contents

UIN Walisongo Semarang hadirkan Planetarium, Walisongo Center, dan Miniatur Ka'bah sebagai destinasi edukasi publik. Jelajahi sains & sejarah Islam.


Planetarium UIN Walisongo
Planetarium, salah satu destinasi wisata edukasi yang dimiliki UIN Walisongo Semarang.(dok UIN Walisongo)
SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang tak hanya dikenal sebagai pusat riset Islam unggul, namun juga menjelma ruang belajar publik. 

Kampus ini membuka sejumlah fasilitas laboratorium dan pusat edukasi bagi masyarakat umum, termasuk pelajar. Integrasi sains, sejarah Islam, dan budaya Nusantara jadi fokus, memperkuat nilai-nilai keislaman dalam setiap pembelajaran.

Berbagai fasilitas unggulan UIN Walisongo kini dimanfaatkan sekolah dan masyarakat sebagai sarana edukasi. Ini dia beberapa di antaranya:

Planetarium dan Observatorium KH. Zubair Umar Al-Jailany: Menjelajah Jagat Raya

Planetarium UIN Walisongo adalah yang pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Tak hanya itu, fasilitas ini dinobatkan sebagai planetarium universitas terbesar ketiga di dunia versi Worldwide Planetarium Database (WPD). 

Dibuka sejak 2019, Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Semarang telah menjadi destinasi wisata edukasi favorit di Jawa Tengah. 

Pengunjung, baik individu maupun rombongan sekolah, dapat menikmati pertunjukan astronomi, mengenal benda langit, dan memahami fenomena angkasa. Semua disajikan dengan nuansa keislaman yang memperkaya pemahaman.

Walisongo Center: Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya Islam Nusantara

Diresmikan pada 2023, Walisongo Center berfungsi ganda: museum, laboratorium sejarah dan budaya Islam, pusat riset, sekaligus tempat rekreasi bernuansa Islami. 

Di sini, pengunjung bisa melihat koleksi langka seperti foto dakwah Walisongo, gamelan dan wayang kuno peninggalan Sunan Kalijaga, serta naskah-naskah ulama besar seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Soleh Darat, dan KH Zubair al-Jailani. 

Walisongo Center sangat ideal untuk kegiatan belajar di luar kelas mengenai sejarah dan budaya Islam di Indonesia. Sebuah pengalaman kaya ilmu dan inspirasi bagi semua kalangan.

Miniatur Kakbah dan Jamarat: Simulasi Haji dan Umrah Nyata

Terletak di belakang Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Kampus 3), miniatur ini adalah sarana simulasi manasik haji dan umrah bagi siswa TK, SD, hingga SMA. Kegiatan manasik haji di UIN Walisongo telah rutin dimanfaatkan sekolah-sekolah di Jawa Tengah. Tujuannya, mengenalkan praktik ibadah haji secara nyata dan menyenangkan.

Akses Mudah untuk Pembelajaran Sepanjang Hayat

Seluruh fasilitas ini dapat diakses masyarakat umum. Prosedurnya sederhana: sekolah, madrasah, atau lembaga lain yang berminat cukup mengajukan permohonan kunjungan melalui bagian humas kampus. Setiap wahana edukasi dilengkapi pendamping profesional dan penjelasan berbasis keislaman, menambah nilai spiritual dan keilmuan bagi peserta.

UIN Walisongo Semarang berkomitmen menjadikan kampus sebagai ruang publik untuk pembelajaran sepanjang hayat. Tujuannya adalah mendekatkan sains dan sejarah Islam kepada generasi muda secara kontekstual dan menyenangkan.***

Posting Komentar